Bertemu.
Kita bertemu. Di persimpangan jalan. Aneh, jalanan itu begitu sepi, tidak ada kendaraan bermotor. Hanya beberapa orang berjalan, bersisian, sendirian. Tidak ada yang memperhatikan kita yang saling bersitatap tanpa berkata apa-apa. Kuat sekali keinginan dalam hatiku untuk berlari ke arah mu. Entah bagaimana, rasanya aku pun tau betapa ingin hatimu menuju ku. Tatapanmu kosong sekaligus penuh. Sementara lidahku kelu. Tanganmu berusaha menjangkau tubuhku, tiba-tiba saja tubuh kita saling mendekat, bahkan tanpa perlu melangkah. Kita begitu dekat, sangat dekat. Namun entah mengapa, tanganmu tertahan hingga tak bisa meraihku. Kini aku yang berusaha meraihmu, namun aku pun sama. Tak mampu meraihmu barang setitik pun. Telunjuk kita sudah sangat dekat, layaknya terselang selembar kertas tipis. Namun tetap tidak bisa saling bersentuhan. Air mata ku turun begitu saja, seakan menyadari bahwa takdir memang sudah tidak lagi kita miliki. Perlahan kamu menjauh, aku juga. Namun sek...