Kenapa Kita?
“Too many possibilities in this world and how could we become one?” Kalimat itu terus berputar di kepala Dira. Bahkan ketika ia kini sedang dalam pelukan hangat seorang laki-laki yang begitu ia sayangi. “Jakarta luas ya?” Ucap sosok itu sambil memandangi luar jendela, hamparan kota dengan begitu banyak gedung tinggi terlihat di hadapan mereka. “Hmm.” Sementara Dira hanya mengangguk sambil mengeratkan pelukannya pada pinggang laki-laki tersebut. Begitu banyak pula harapan di luar sana. Adalah apa yang Dira tidak ucapkan—tidak berani ucapkan. Dira menahan tangisnya kuat-kuat, ia tidak ingin segala yang ia pikirkan kemudian menjadi beban pikiran laki-laki tersebut. “Too many possibilities in this world and how could we become one?” Akhirnya pertanyaan itu terlontar dari mulutnya. “Maksud kamu?” “Ya..iya. Begitu banyak kemungkinan yang ada di dunia dan kenapa kita yang harus dipertemukan? Kita dengan berbagai masalah yang ada?” “ I think it’s j...