Bisikan Kecewa


Hari ini ia kehilangan arah.
Meski ini kali kesekian ia mengalami luka tanpa darah;
Tidak ada yang berubah;
Tangisnya tetap pecah.

Namun ia tetap bersyukur;
Kasih sayang Tuhan tetap mengalir tanpa kenal ukur.

Satu pertanyaan muncul,
Salahkah mempertahankan mimpi?
Meski dukungan tidak pernah bosan diberikan,
Bukankah sudah saatnya untuk tahu diri?

Kesempatan untuk membanggakan dengan cara yang mereka inginkan,
Sudah terlewat bertahun-tahun yang lalu, lantas, lanjutkan,
Atau, pasrahkan?

Ia kembali meminta; agar dijgakan bahagia mereka,
Hingga ia mampu mengantar bentuk bahagia di tangannya,
Sebagaimana apa yang mereka inginkan.

Setidaknya, hilang arahnya memberi tujuan;
Luka tanpa darahnya memberi pengertian;
Kecewa tidak identik dengan terjatuh,
Kecewa bisa menjadi cambuk untuk berjuang lebih penuh.



(source: weheartit.com)

Komentar

much related

Kenapa Kita?

Bertemu.

A Chapter.