Dirgahayu, Indonesia

Gedung tinggi di sekitar ku berbisik,
Katanya mereka sedih.
Melihat raga lelah, dalam ruangan yang megah.

Gedung tinggi di sekitar ku berbisik,
Mereka sedih.
Menyaksikan tawa sinis bersamaan dengan wajah meringis.

Gedung tinggi di sekitar ku berbisik,
Mereka terharu menyaksikan,
Jiwa penuh semangat, meski makan sering tak sempat.
Mereka bangga menyaksikan,
Prestasi-prestasi yang dicapai,
Oleh berbagai insan sibuk yang tetap saling peduli.

Gedung tinggi di sekitar ku berbisik,
Lirik sekali,
Di dalam memang banyak yang terlalu letih hingga jalan tertatih,
Namun banyak juga ketulusan yang ditemukan, meski dalam kesibukan.

Gedung tinggi di sekitar ku akhirnya tersenyum,
Ia bangga menjadi saksi bisu,
Atas keberadaan jiwa-jiwa hangat penuh harap,
Senyum-tangis bangga penuh haru.

--
Ratusan, bahkan jutaan cobaan serta godaan akan terhadang dalam menuju mimpi.
Tapi bukan berarti kita harus berhenti.
Kita hanya butuh menepi.
Berisitirahat sebentar, lantas berjuang lagi.
--
Kepada tanah Ibu Pertiwi,
Tempat kita merajut mimpi,
Selamat berulang tahun yang ke-tujuh puluh tiga,
Tetap lah jaya,
Menjadi atap bagi beragam mimpi anak bangsa.


(source: id.pinterest.com/pin/306033737152506763/)

Komentar

much related

Kenapa Kita?

Bertemu.

A Chapter.